Kopi asal Gunung Puntang sempat jadi jawara kategori rasa dalam ajang Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat, 14-17 April 2016.
Hingga kini, kopi Gunung Puntang masih dikenal luas dan memiliki banyak penggemar setia. Namun sebenarnya seperti apa karakteristik rasa dan bodi dari kopi specialty ini?
Menurut Dadang Hendarsyah, Unit Head dan ICS Manager PT. Olam Indonesia Sunda Cluster yang juga mengadakan pembinaan pada petani di sana, kopi Gunung Puntang punya rasa manis yang lebih tinggi daripada kopi lainnya.
Rasa yang khas
“Gunung Puntang itu lebih manis, lebih kadar asamnya ada tinggi, karamel, terus bodinya kuat. Terus kayak ada (notes) lemongrass (serai) ya,” kata Dadang ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (8/9/2020).
Rasa yang unik dan kaya tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah pH tanah yang bagus. Tingkat pH tanah di Gunung Puntang berkisar antara 5,6-6 yang cocok untuk kopi.
Selain itu di Gunung Puntang juga terdapat pohon-pohon penaung yang bagus. Dengan tanaman penaung yang bagus dan intensitas cahaya yang pas, maka kopi akan bisa lebih kaya rasa.
Dadang juga mengaku kopi di Gunung Puntang tidak banyak menggunakan pupuk kimia. Pasalnya kesuburan tanah di sana sudah cukup baik tanpa harus ditambah dengan pupuk kimia.
“Beda dengan lahan yang tidak ada peneduhnya dia akan membutuhkan vitamin yang banyak dari pupuk kimia. Tapi kalau dengan peneduh cukup sekitar 40 persen, sinar matahari yang masuk terus kopinya tidak perlu terus-terusan didorong dengan pupuk kimia,” terang Dadang.
Cara pengolahan
Karena rasanya yang sudah cukup kaya itulah menurut Dadang kopi Gunung Puntang cukup sederhana saja pengolahannya.
Kopi Gunung Puntang cocok di-roast hingga tingkat medium saja. Sementara untuk proses penyeduhan, jika diseduh dengan cara manual brew bisa mengeluarkan lebih banyak rasa pada kopi Gunung Puntang.
Walaupun biji kopi ini juga bisa saja jika ingin diolah jadi espresso. Tapi tingkat roasting biji kopinya harus mencapai tingkat dark.
“Hampir semua jenis manual brew cocok. Lebih enak manual brew kalau kopi Puntang biar dia rasanya keluar,” pungkas Dadang.
Sumber Artikel : Kompas